8++ Rumah Budpekerti Padang, Sumatera Barat – Jenis, Gambar & Klarifikasi
Rumah Adat Padang, Sumatera Barat – Nasi Padang ialah salah satu masakan ternikmat di dunia. Makanan asli Indonesia ini berasal dari Padang, Sumatera Barat.
Padang yakni ibukota, sentra ekonomi, serta kota tersibuk di provinsi Sumatera Barat. Bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka, pada era pemerintahan kolonial Belanda, VOC berhasil menimbulkan kota Padang dari desa nelayan menjadi kota pelabuhan yang ramai dengan aktivitas perdagangan emas.
Saat ini, Padang merupakan kota yang sibuk dengan banyak sekali aktivitas perdagangan. Orang Padang diketahui dengan kemampuan dagangnya yang sungguh ulet.
Penduduk Padang lebih banyak didominasi berasal dari suku Minangkabau. Selain itu, masyarakat etnis pendatang mirip suku Jawa, Tionghoa, Batak, Aceh, Nias, Mentawai, dan Tamil juga berdomisili di kota ini.
Meski mempunyai populasi termasuk heterogen, masyarakat Padang dikenal menjunjung tinggi dan gembira akan tradisi nenek moyang mereka. Oleh sebab itu, beberapa ikon dari Padang diketahui luas oleh masyarakat Indonesia, salah satu ikon tersebut yaitu rumah budpekerti Padang dengan arsitektur tradisional yang sangat unik.
Rumah Adat Padang
Kebanyakan masyarakat Indonesia tahu jikalau Rumah Gadang adalah rumah tradisional asli Padang. Rumah Gadang merupakan rumah budpekerti resmi dari Sumatera Barat, namun ternyata kota gadang ini juga memiliki rumah etika yang lain. Contohnya yakni rumah Gonjong Anam, Gonjong Ampek Baanjuang, Gadang Surambi Papek, Gadang Batingkek, Gadang Gonjong Limo, dan lain-lain.
1. Rumah Gadang
Rumah etika resmi Sumatera Barat ternyata tidak mampu dibangun di semua kawasan. Rumah Gadang cuma dapat dibangun di wilayah berstatus mahari. Mahari ialah desa atau kelurahan. Fungsi Rumah Gadang yaitu selaku daerah tinggal bersama.
Jumlah kamar di dalam Rumah Gadang tergantung dari jumlah wanita yang ada di keluarga tersebut. Perempuan yang sudah bersuami akan mendapat suatu kamar sendiri.
Sementara itu, bawah umur wanita dan wanita yang telah renta akan menempati kamar di dekat dapur. Anak gadis tidak bergabung di kamar ini, melainkan menerima kamar lain di ujung lainnya.
Secara lazim ruangan di Rumah Adat Gadang berdesain terbuka, kecuali kamar-kamar tidurnya. Rumah ini biasanya dibangun di atas tanah keluarga yang cuma diwariskan kepada wanita di keluarga atau kaum tersebut. Sebab, masyarakat Padang menjunjung budaya matriarkal yang besar lengan berkuasa.
Di bagian depan rumah lazimnya terdapat Rangkiang, ialah tempat untuk menyimpan padi. Sementara itu, di sebelah kanan dan kiri terdapat ruang Anjung. Ruangan ini dipakai dikala diadakan upacara pernikahan untuk tempat bersanding pengantin atau mampu juga dipakai sebagai penobatan kepala adab.
Ciri khas Rumah Gadang yang paling dikenal yakni bentuk atapnya yang runcing ibarat tanduk kerbau. Awalnya atap ini terbuat dari ijuk dan biasanya bertahan sekitar 10 tahun. Seiring dengan kemajuan zaman, atapnya diganti dengan seng agar lebih tahan lama. Rumah Gadang berbentuk persegi panjang menyamping dan lazimnya hanya ada 1 tangga di bab depan.
Hal unik lain dari Rumah Adat Sumatera Barat ini adalah adanya tabrakan pda bab dinding, khususnya pada bagian depan rumah. Motif ukiran ini biasanya berbentukakar yang berbunga, berbuah, dan berdaun, serta tumbuhan merambat. Ada pula motif gesekan geometri berupa segitiga, segiempat, atau genjang.
2. Rumah Gadang Gajah Maharam
Gadang Gajah Maharam ialah salah satu jenis Rumah Gadang Sumatera Barat. Keseluruhan rumah tradisional Padang ini yang dibuat dari kayu, sementara atapnya yang dibuat dari seng.
Rumah ini dibangun menghadap ke utara dan mempunyai gonjong (bagian runcing di atap) sebanyak 5 buah. Empat gonjong ada di atap, dan 1 di bab depan rumah untuk melindungi bab tangga masuk ke arah rumah.
Ciri khas lain dari rumah ini terletak pada bab dinding segi barat, timur, dan selatan yang ditutup dengan sasak. Prestasi yang fantastis yaitu Rumah Gajah Maharam pernah dinobatkan sebagai rumah tahan gempa.
Material utama yang digunakan untuk membangun Rumah Gadang Gajah Maharam adalah kayu juar, ruyung atau pohon kelapa, dan surian. Tiang bangunan di rumah ini sebanyak 30 buah.
Di dalamnya terdapat 4 kamar yang puntunya dihiasi goresan bermotif tumbuh-flora. Di bab atas pintu terdapat gesekan berupa tanaman dan mahkota. Motif ukiran mahkota diperkirakan menerima dampak dari kebudayaan Eropa yang dibawa oleh Belanda.
3. Rumah Gonjong Anam
Bentuk Rumah Gonjong Anam ibarat Rumah Gadang Gajah Maharam. Menurut asumsi, Rumah Gonjong Anam yakni bentuk rumah akhlak Padang yang lebih terbaru dari Gajah Maharam.
Akan namun terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya, misalnya jendela di rumah Gonjong Anam lebih banyak, semoga lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam rumah. Rumah ini tampakdari luar seperti mempunyai Anjung, walaupun bahwasanya tidak.
4. Rumah Gonjong Ampek Baanjuang
Rumah Gonjong Ampek Baanjuang terdapat di daerah Luhak Nan Tigo. Ciri khas rumah ini ialah adanya ruang Anjung di segi kanan dan kirinya.
Selain itu, bagian atapnya mempunyai 4 gonjong. Jumlah ruangan di dalam rumah bisa lebih dari 7 ruangan.
5. Rumah Gadang Surambi Papek
Rumah Gadang Surambi Papek mempuyai ciri khas pintu masuknya berada di belakang rumah, walaupun ada juga yang menjadikannya di depan. Pengakhiran di kiri dan kanan bangunan disebut selaku Papek atau Bapamokok.
Jenis rumah akhlak Padang ini banyak terdapat di Koto Marapak Bukit Tinggi, tetapi kebanyakan bangunannya telah dimodifikasi, alasannya adalah bagi banyak orang tidak terbiasa dengan pintu yang ditaruh di belakang rumah sehingga banyak yang membangun rumah ini dengan pintu di depan. Selain itu, rancangan rumah juga ditambahkan dengan serambi yang mempunyai 2 buah anak tangga.
Rumah dengan pintu di bagian belakang mempunyai makna bahwa pemilik rumah ialah perempuan. Laki-laki yang ialah menantu hanya menumpang.
6. Rumah Gadang Batingkek
Jenis rumah akhlak Padang ini banyak terdapat di kawasan Singkarak, Kabupaten Solok. Bentuknya hampir sama dengan Rumah Gadang Gajah Maharam, cuma saja bagian atapnya dibuat bertingkat dan tampaklebih megah.
Dalam bahasa Indonesia, rumah ini mampu diartikan selaku Rumah Gadang bertingkat, maksudnya yaitu gonjong di bab atapnya yang bertingkat-tingkat. Namun sayangnya Rumah Gadang Batingkek telah cukup sukar didapatkan, bahkan di daerah asalnya sekalipun.
7. Rumah Gadang Gonjong Limo
Jenis Rumah Gadang biasanya terdapat di kota Payakumbuh, Luhak Limo Puluah Kuto. Ciri khas rumah ini ialah jumlah gonjong sebanyak 5 buah. Rumah Gadang Gonjong Limo tidak memiliki ruang Anjung seperti rumah gadang yang lain.
8. Rumah Gonjong Sibak Baju
Desain utama rumah Gonjong Sibak Baju juga mengacu pada Rumah Gadang Gajah Maharam. Namun Rumah Gonjong Sibak Baju mempunyai ciri khas yang bisa dilihat dari motif ukirannya. Motif tabrakan yang membuat rumah ini unik ialah motif mirip dengan belahan baju yang dalam perumpamaan setempat disebut selaku sibak baju.
Bahan material membuat Rumah Gonjong Sibak Baju adalah kayu dan sasak. Di kota Padang jenis rumah budbahasa ini masih mampu didapatkan sampai kini.
Rumah Gadang Menjadi Inspirasi di Negara Lain
Ternyata keunikan Rumah Adat Padang, Sumatera Barat tidak hanya diketahui di tanah air, namun sampai ke luar negeri. Bentuk atapnya yang lancip memberi gagasan beberapa arsitek dari negara lain.
Salah satunya yaitu Ton van de Ven, seorang arsitek dari The House of the Five Senses. The House of the Five Senses yaitu bangunan pintu masuk Efteling, suatu taman hiburan paling populer di Belanda. Hebat bukan?
Comments
Post a Comment